SUKARARA
Desa Sukarara terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah yang berjarak sekitar 24 km dari Kota Mataram, untuk mencapainya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Desa Sukarara merupakan desa penghasil kain tenun tradisional yang sudah dikenal di seantero Pulau Lombok. Kehidupan masyarakat desa ini di sibukan dengan mengoprasikan alat tenun gendong yang tergolong masih tradisional. Mereka menghasilkan kerajinan berupa berbagai macam kain, pakaian, taplak meja, selimut, kerudung, dan syal dengan motif yang indah dan berkualitas. Sehingga desa ini terkenal sebagai desa tekstil tradisional yang banyak menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Selain membeli hasil kerajinan mereka, anda juga bisa belajar langsung cara tenun lombok dari para pengrajin dengan gratis atau sekedar narsis di depan kamera bersama para penenun tradisional. Sebagian besar yang menjalani profesi penenun adalah kaum perempuan. Karena masyarakat desa mempercayai jika seorang laki – laki yang menenun, ia akan menjadi mandul. Selain itu menenun juga sebagai alat ukur apakah seorang gadis desa sukarara pantas untuk menikah atau tidak.
Jika anda hendak membeli tenun dari Desa Sukarara ini, anda akan di suguhi beragam motif. Motif yang paling dikenal dan menjadi ikon desa ini adalah motif subahnala. Nama motif ini berasal dari Bahasa Arab, menurut cerita, ketika perajin menenun kain dengan motif ini, tidak boleh dilihat oleh siapapun dan mereka berulang kali mengucapkan kata “subahannallah” kata itu di ucapkan lantaran menenun kain dengan motif ini sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu anda juga bisa membeli kain dengan motif keker, seret pinang, cunglik, dan lain – lain. Harga kain dan produk tersebut di desa ini bervariasi, dari harga puluhan ribu hingga jutaan.